Friday 2 December 2011

i called, reborn

Laylaruna Kheria | Dhafie Paparu's daughter

Hello everyone!

Lama tampaknya kita tak berjumpa di dunia blog. Rasanya bisa dibilang hampir 3 bulan aku menghilang dari peredaran dunia tulis menulis di blog. Padahal di Mei awal aku sempat “bangun” dan memutuskan untuk come back secepatnya. Tapi ternyata itu sama saja, aku malah kembali lesu dan “tertidur” lagi.

Ini adalah awal Juli, fase kedua dalam tahun 2011 yang tanpa hasil apa-apa selain kemerosotan dan kegagalan dalam beberapa hal. Aku akui itu. Tapi apa yang sedang aku hadapi saat ini merupakan tamparan keras dan bakal kuingat dalam benak serta kepalaku. Sebagai suatu bukti bahwa aku sebagai manusia biasa juga pernah gagal.


Berat rasanya menerima fakta ini, bahwa ternyata aku memang gagal dalam beberapa hal. Hingga akhirnya aku memutuskan segera mengambil beberapa langkah untuk memperbaharui mental yang sempat terpukul ini. Setidaknya untuk segera bangkit dari keterpurukan dan kembali ke jalur yang pernah aku jalani beberapa waktu.

Meski terkadang memang enggan untuk meninggalkan rasa nyaman yang selama ini  aku punya, nyatanya aku harus bangun. Aku harus bisa melihat sekitar lebih detail lagi. Bahwa sejatinya aku memiliki lingkungan yang positif, kawan yang mendukung serta kegiatan yang sebetulnya aku nikmati dan begitu positif.

Dua hari kemarin aku berjuang keras untuk melupakan kejadian buruk ini. Banyak cara aku lakukan, mulai dari mengelola data foto yang ada di laptop, menulis jurnal, sms kawan lama, dengerin playlist tahun kemarin hingga ―yang paling sulit― “menata hati”.

Tapi dengan Ta’udz dan Basmallah akhirnya aku melangkah dan menyatakan bahwa aku kini terlahir kembali dengan ruh yang jelas ingin menjadi lebih baik lagi. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk mimpi besar yang kumiliki dan ingin aku wujudkan. Itu saja.
“Ya Rabb yang maha membulak-balikkan hati, dengan ini aku memulai langkah terbaik yang aku bisa untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Berikan kelancaran dan kemudahan dalam setiap perjalanannya, serta senantiasa limpahkan rahmat dan maghfirah bagi siapa pun yang menitipkan do’anya untukku.”
Bagi rekan-rekan yang selama ini sering mampir ke halaman ini dan beberapa tulisanku selama ini, aku ucapkan terima kasih untuk semua apresiasinya. Untuk ke depannya aku betul-betul butuh bimbingan dari rekan-rekan dalam menulis, terlebih yang paling penting adalah dorongan semangat supaya aku bisa tetap menjaga konsistensi berkarya.

No comments:

Post a Comment