Monday 29 July 2013

[Berani Cerita #22] Tangga Saksinya

berani cerita


Happy anniversary, Sayang!” tawamu masih tetap sama seperti pertama kali kita jumpa.

Aku tiup lilin-lilin yang menerangi wajah cantikmu. Aku bahagia karena tangga ini masih tetap mengikat kebersamaan kita dalam rupa tangis dan tawa. Sepuluh tahun sudah berlalu dengan kamu sebagai teman hidup. Durasi yang cukup lama untuk menghabiskan malam dengan menatap langit penuh gemerlap bintang.

“Tak perlu bertanya apa harapanku, ya?” tanyaku lebih cepat dari ekspresi wajahmu yang penasaran melihat bibirku komat-kamit. “Ada namamu serta namaku bersanding dalam panjatku malam ini,” lanjutku.

Friday 26 July 2013

Aku Dan Si Binatang Jalang

sumber

101010

"Lagi dimana, Kak?" pesan singkat ibu menghentikan petualanganku di kampus gajah.

"ITB. Kenapa?" aku kirim balasan singkat.

"Tumben, ada apa di sana?" lanjutnya.

"Cuma lihat pasar seni yang empat tahun sekali, Bu."

"Ada yang menarik ga di sana????"

"Em... Ada perahu segede gambreng di sini sama stand-stand jualan."

"Oh. G ada yang menarik?" tanda tanya yang berkurang pertanda ibu mulai kehilangan ketertarikan.

"Ada satu stand yang kece. Baju sih, tapi kalo gambarnya Chairil Anwar jadi beda, kan?" tanyaku.

"TITIP!!!"

Tuesday 23 July 2013

[FIKSI MINI] Jangan Renggut Masanya

sumber

“Awas! Awas! Aduh, layangannya jangan dibelokin ke kanan dong, Mat!” gerutu si sulung. 

“Nanti layangan kakak putus kalo kena benang punyamu.”

“Kakak tuh yang melipir ke kiri layangannya!” teriaknya gak mau kalah.

Ini hari keempat mereka libur sekolah. Aku selalu menghabiskan waktu dengan bermain layangan jika sore hari. Tak jarang akhirnya aku disuguhi keakraban lewat teriakan khas anak-anak. Tempat kami bermain sangat luas dan tak ada yang menghalangi laju layang-layang kecuali hujan. Tak jarang jika matahari sedang bersahabat kami selalu menikmati senja bersama dengan sepoy angin.

.     .     .

Monday 22 July 2013

[FIKSI MINI] Enam Tiga Puluh

“Om, apa kabar? Sehat?” pertanyaan itu menelusuri indera pendengaranku.

“Sehat. Manyu apa kabar? Jadi pulang hari ini sama papa Randi? Om tunggu di rumah ya …”

Kusimpan ponselku di dekat lampu tidur, bersebelahan dengan segelas air penawar dahaga jika terbangun dari mimpi. Tak jauh, satu jam digital menunjukkan angka 6:30. Ada sakit yang menjalar dalam aliran darah, ada sesak yang memenuhi rongga dada. Sembilan tahun.

.    .    .

Saturday 20 July 2013

[Berani Cerita #21] Kolak Terakhir

credit



“Teteh! Nanti sore jadi ke rumah kan? Iin kangen main monopoli bareng lagi,” rengekan itu masih sama meskipun usianya sudah remaja.

“Iya. Teteh lagi beres-beres, kalo teleponnya ga ditutup, kapan teteh selesai packing, Sayang?” kedua tanganku sibuk merapikan lusinan bekal nanti malam. “Sudah ya? Nanti teteh kabarin kalo udah mau sampai rumah. Assalamu’alaikum.”

Kuhela nafas panjang dengan mata memejam ke arah langit-langit kamar. Ramadhan sudah sampai penghujung, bisa kubayangkan bagaimana meriahnya nanti sore. Wangi rumah, bertebarannya kue-kue kering, dekorasi khas lebaran dan tentunya semangkuk besar kolak pisang untuk berbuka.

Thursday 18 July 2013

[Berani Cerita #20] Pemilik Cap Bibir?




“Baik, meeting kita sampai di sini saja. Maaf jika kalian harus repot bergegas ke kantor di hari libur. Sampai ketemu lusa dengan ide-ide segar untuk proyek komersial Ramadhan nanti.”

“Mas, udah selesai? Kalau bisa, secepatnya kemari! Alifa rewel gak mau mulai acara sampai kamu datang. Ibu juga udah mulai gelisah.”

Aku terkekeh membaca pesan Mira di ponselku. Satu gelas air cukup untuk mengusir dahaga sisa meeting tadi dilanjut dengan tarian lincah ibu jari di layar ponsel.

Thursday 11 July 2013

Ramadhan di Rantau


Jika kuperhatikan, sudah satu minggu konten televisi dijejali dengan iklan seputar Ramadhan. Rasanya setahun kali ini lebih cepat berlalu. Ramadhan sudah kian di pelupuk mata, mendekat seiring aroma wewangian khas kesehariannya semakin terasa di panca indera. Bulan yang satu ini memang sangat dinanti kedatangannya oleh setiap muslim di dunia tidak terkecuali aku. Satu bulan penuh berkah tanpa kurang keistimewaan di setiap detiknya. Adalah hal yang wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakan puasa sedari waktu imsak sampai adzan maghrib berkumandang. Dan itu selama satu bulan penuh lamanya.

Saturday 6 July 2013

KEPINGAN ROMAN : Pahlawan Kembali Ke Haluan



“Kenapa harus begitu?! Persetan dengan persyaratan!”

Aku tersentak dengan nada tinggi yang dikeluarkan lelaki kecil di sampingku, Roman namanya. Baginya berbicara hal-hal penting via telepon merupakan sesuatu yang tidak lumrah dan melanggar etika. Besar dari kesederhanaan serta keteladanan sang ayah membuatnya menjadi pribadi yang santun juga dihormati. Jika sudah keluar kata cacian, itu tidak lebih dari akibat ketidaksesuaian apa yang sedang dia hadapi.